SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DAN PENJAS
PENDAHULUAN
BAB I …………………...……………………………
A.
PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA
SECARA UMUM…………………………………..……………………………
B.
PENGERTIAN SARANA, PRASARANA DAN
FASILITAS……………………………………………………………………….
BAB II…………………………………………………………………………………..
A. SARANA DAN
PRASARANA OLAHRAGA….………………………………
B.
SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
DI INDONESIA PADA MASA SEKARANG…..………………………………
C.
MENCIPTAKAN SARANA PRASARANA
OLAHRAGA YANG SESUAI DENGAN
PERKEMBANGAN JAMAN…………………….………………………………
D.
FUNGSI DAN MANFAAT SARANA DAN
PRASARANA
OLAHRAGA ………………………………………………
E. STANDARISASI MINIMAL FASILITAS
OLAHRAGA
SEKOLAH MENENGAH ATAS….……………………………...
F. SOLUSI DALAM MENGATASI
KETERBATASAN
SARANA DAN PRASARANA
OLAHRAGA
DISEKOLAH ……………………...………………………
G. SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
YANG
ADA DILEMBAGA………………………………………………….…..
H.
SOLUSI MENGATASI KETERBATASAN SARANA
DAN PRASARANA YANG ADA DILEMBAGA...…………………………....
YANG ADA DILEMBAGA ……………………....…………………..…
BAB III……………………………………………………..……...……………….……
A. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN…..………………….………..
B. SARANA DAN PRASARANA PENJAS
……….…………………………….
BAB
IV…………………………………………..……….…………………………
A. PERBEDAAN DAN PENGERTIANPENDIDIKAN
JASMANI DENGAN PENDIDIKAN OLAHRAGA……………………….
B.
HUBUNGAN
PENDIDIKAN JASMANI DENGAN
BERMAIN
OLAHRAGA….…………………….…………………………..
BAB V………………………………………………………………............................
A.
KELEMAHAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
JASMANI MENGGUNAKAN SARANA DAN
PRASARANA UKURAN STANDAR………………….…………………….
B.
PENGEMBANGAN PRASARANA DAN
SARANA
PENDIDIKAN JASMANI YANG ADA
DI SEKOLAH…………………………………………..………………………
C.
MODIFIKASI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI …………………………………………………...…
BAB VI PEMBUATAN PROPOSAL DALAM
KEBUTUHAN SARANA
DAN PRASARANA OLAHARGA DALAM SEKOLAH…………………..………
A.
PENGERTIAN PROPOSAL…………………………….………….……….....
B.
MANFAAT, TUJUAN DAN CIRI-CIRI
PROPOSAL….……………………..
C.
SISTEMATIKA PENULISAN
PROPOSAL …………..………………………
D.
CONTOH
PROPOSAL …………………………………………………………
BAB VII UKURAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA
DALAM OLAHRAGA ……………………………….……………..………
A.
CABANG ATLETIK …………………………………………………………..
B. CABANG BOLA VOLLY ……………………………...…………………..…
C. CABANG BOLA BASKET …………………………….………………………
D.
CABANG
BULU TANGKIS …………………………..……………………….
E. CABANG TENNIS MEJA ……………………………………………..…
F.
CABANG SEPAK BOLA …………………………………………………….
G.
CABANG SEPAK TAKRAW
………………………….……………………..
H. CABANG
TENIS LAPANGAN ………………………..………………………
I. CABANG
BOLA FUTSAL ……………………………..………………..…
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………….………………………
BAB I
SARANA
DAN PRASARANA
BAB II
SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
Sarana
olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk dan jenis
peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga. Prasarana
olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olahraga dalam
bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olahraga (Kumpulan Makalah Manajemen Olah Raga
halaman 38). Dalam olahraga prasarana didefenisikan sebagai
sesuatu yang mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif
permanen, dan salah satu sifat tersebut adalah susah dipindahkan (Sopeartono, 1999/2000
.......
BAB III
SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
Sarana pendidikan adalah
merupakan keseluruhan perangkat
peralatan, fasilitas, bahan, dan perabot yang secara langsung dapat digunakan dan dimanfaatkan didalam proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Adapun, prasarana pendidikan adalah keseluruhan perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung menjadi penunjang dalam pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah. Sarana
pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu: (1) habis tidaknya dipakai (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan. (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar.
Sarana pendidikan dapat digolongkan
dalam tiga bagian, apabila ditinjau dari habis atau tidaknya dipakai dan
bergerak tidaknya pada digunakan. Untuk
lebih jelasnya pembagian sarana pendidikan dapat dilihat sebagai berikut:
......................BAB V
PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
Pengertian pendidikan jasmani dan
pendidikan olahraga, secara konseptual berbeda, namun permasalahannya masih
sering ditemukan guru pendidikan jasmani dalam proses pembelajarannya di
sekolah tidak mampu membedakan antara pengajaran pendidikan jasmani dan
pengajaran praktik olahraga.
Sesungguhnya perbedaan itu sudah lahir dari perencanaan pembelajaran,
proses pembelajaran sampai pada penilaian dan evaluasi pembelajaran, sehingga
para guru pendidikan jasmani dituntut untuk melakukan pendalaman secara
profesional atas kompetensi yang dimiliki untuk melakukan perencanaan, proses
pembelajaran dan penilaian pendidikan
jasmani di sekolah dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
sesuai kebutuhan kompetensi yang diharapkan.
..........................maaf sementara proses buat melakukan publikasi ......
your information is so good for that we say thank you
BalasHapusEssen Aroma Minyak Kedelai
Berita Olahraga terupdate seputar Olahraga Sepak Bola Tim Manchester United
BalasHapusGabung bersama Fans MU Ikuti terus Update Setiap Harinya.
Mamyap boski
BalasHapusMamyap boski
BalasHapusMamyap boski
BalasHapus