assalamu alaikum warahmatu lahi wabarakatu
apa yang tertulis pada blog ini bukanlah sebuah refrensi buat anda tetapi berbagi apa yang saya temukan tentang realita yang saya temukan mengingat sewaktu saya ujian meja atau tutup saya dapat cerama mengapa anda mengatakan seperti itu tanpa mempunyai sumber yang menguatkan tapi saya sadar belum saatnya saya mengkaji tentang apa yang saya dapatkan, baiklah saya akan sedikit berbagi dengan saudara-saudari
PENOMENA MENCAPAI SEBUAH PRESTASI DI CABANG OLAHRAGA
sedikik berbicara mengenai olahraga, olahraga adalah salah satu kebutuhan hidup yang tak akan pernah lepas dalam keseharian kita semua, karena olahraga adalah sebuah aktifas kita dikatakan olahraga yakni mengolah sebuah raga, tetapi banyak sekarang para pendidik yang salah dalam memberikan proses belajar mengajar dalam penjas dimana sangat berbeda antara penjas dan olahraga, penjas berperan dalam siswa yakni menciptakan sebuah kesenangan tampa ada kebosangan yang dialami siswa yang mengikuti proses karena penjas bisa pula dikatakan modifikasi olahraga tapi itu tidak menuntuk sebuah prestasi hanya keringat dan kesenang belajar (bermain) dilain hal olahraga sebenarnya menuntung kita untuk sebuah jalan mencapai sebuah prestasi dimana yang jadi sebuah pertanyaan bahwa pembelajaran buat mencapai sebuah prestasi SD 30 % SMP 45 % dan SMA 65% dan sekurang dari itu yakni pelajaran estrakulikuler
dimana kita berbicara sebuah prestasi yakni kemampuan yang mencapai sebuah kesempurnaan dalam cabang olahraga yang dikuasai yang jadi pengendali penguasaan permainan adalah sebuah mental dan daya berpikir atlit tersebut, dan kemudian berbicara sebuah postur bila mana postur atlit tersebut memiliki lebih panjang misalnya tinggi badan dan lain-lain yang ada pada tubuh ini slah satu sudah memiliki nilai plus karena sangat mengefisienkan sebuah gerak dan waktu, tetapi semua cabang olahraga memiliki ukuran postur yang sebenarnya agar baik buat cabang apa sebenarnya yang cocok, kemudian kita berbicara sebuah proses yang paling utama adalah kebiasaan meskipun postur mendukung tapi pengalaman buat memainkan tidak ada jadi membutuhkan proses lagi buat beradap tasi maksimal 1 tahun buat penguasaan sebenarnya agar matang dan permainan tersebut, banyak yang mengatakan bahwa posturlah sangat mendukung tapi buat saya bukanlah sebuah postur karena begitu banyak pertandingan yang saya amati banyak memiliki ukuran lebih kecil dari lawannya bisa mengalahkan yang memiliki postur tubuhnya yang baik buat sebuah pergerakan dimana yang saya liat bahwa sikecil ini memiliki kelincahan, kecepatan, mental, dan otak yang cerdas membaca gerak gerik lawannya, sehingga mampu mengatasi lawannya..... maka dari itu saya menyimpulkan dalam tulisan kecil ini bisa sebagai bahan pemikiran buat yang membacanya saya berharap ada beberapa masukan agar apa yang tertulis didalam ini bisa kita kembangkan untuk lebih meningkatkan potensi yang dimiliki SDM indonesia yang tercinta ini.
apa yang tertulis pada blog ini bukanlah sebuah refrensi buat anda tetapi berbagi apa yang saya temukan tentang realita yang saya temukan mengingat sewaktu saya ujian meja atau tutup saya dapat cerama mengapa anda mengatakan seperti itu tanpa mempunyai sumber yang menguatkan tapi saya sadar belum saatnya saya mengkaji tentang apa yang saya dapatkan, baiklah saya akan sedikit berbagi dengan saudara-saudari
PENOMENA MENCAPAI SEBUAH PRESTASI DI CABANG OLAHRAGA
sedikik berbicara mengenai olahraga, olahraga adalah salah satu kebutuhan hidup yang tak akan pernah lepas dalam keseharian kita semua, karena olahraga adalah sebuah aktifas kita dikatakan olahraga yakni mengolah sebuah raga, tetapi banyak sekarang para pendidik yang salah dalam memberikan proses belajar mengajar dalam penjas dimana sangat berbeda antara penjas dan olahraga, penjas berperan dalam siswa yakni menciptakan sebuah kesenangan tampa ada kebosangan yang dialami siswa yang mengikuti proses karena penjas bisa pula dikatakan modifikasi olahraga tapi itu tidak menuntuk sebuah prestasi hanya keringat dan kesenang belajar (bermain) dilain hal olahraga sebenarnya menuntung kita untuk sebuah jalan mencapai sebuah prestasi dimana yang jadi sebuah pertanyaan bahwa pembelajaran buat mencapai sebuah prestasi SD 30 % SMP 45 % dan SMA 65% dan sekurang dari itu yakni pelajaran estrakulikuler
dimana kita berbicara sebuah prestasi yakni kemampuan yang mencapai sebuah kesempurnaan dalam cabang olahraga yang dikuasai yang jadi pengendali penguasaan permainan adalah sebuah mental dan daya berpikir atlit tersebut, dan kemudian berbicara sebuah postur bila mana postur atlit tersebut memiliki lebih panjang misalnya tinggi badan dan lain-lain yang ada pada tubuh ini slah satu sudah memiliki nilai plus karena sangat mengefisienkan sebuah gerak dan waktu, tetapi semua cabang olahraga memiliki ukuran postur yang sebenarnya agar baik buat cabang apa sebenarnya yang cocok, kemudian kita berbicara sebuah proses yang paling utama adalah kebiasaan meskipun postur mendukung tapi pengalaman buat memainkan tidak ada jadi membutuhkan proses lagi buat beradap tasi maksimal 1 tahun buat penguasaan sebenarnya agar matang dan permainan tersebut, banyak yang mengatakan bahwa posturlah sangat mendukung tapi buat saya bukanlah sebuah postur karena begitu banyak pertandingan yang saya amati banyak memiliki ukuran lebih kecil dari lawannya bisa mengalahkan yang memiliki postur tubuhnya yang baik buat sebuah pergerakan dimana yang saya liat bahwa sikecil ini memiliki kelincahan, kecepatan, mental, dan otak yang cerdas membaca gerak gerik lawannya, sehingga mampu mengatasi lawannya..... maka dari itu saya menyimpulkan dalam tulisan kecil ini bisa sebagai bahan pemikiran buat yang membacanya saya berharap ada beberapa masukan agar apa yang tertulis didalam ini bisa kita kembangkan untuk lebih meningkatkan potensi yang dimiliki SDM indonesia yang tercinta ini.
Komentar
Posting Komentar