KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan rahmatnya
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah “Peranan Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Pendidikan Jasmani Dan Olahraga” ini
sesuai dengan tuntutan waktu serta harapan penulis.
Tak lupa
pula kami kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan nabiullah Muhammad SAW
yang telah membimbing ummatnya dari zaman kebodohan menuju zaman perubahan
lebih baik dari sebelumnya.
Makalah
ini dibuat atas tuntutan penulis sebagai mahasiswa disertai dengan harapan
untuk menjadi seseorang yang dapat menghasilkan tulisan yang bermanfaat bagi
masyarakat luas utamanya bagi dunia pendidikan terutama dijurusan pendidikan
jasmani dan olahraga.
Respon dan
saran sangat saya harapkan sebagai penulis untuk dijadikan sebagai masukan
dalam perbaikan untuk mencapai kesempurnaan makalah selanjutnya atas kesalahan
dan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, sebagaimana kami juga merupakan manusia yang tak luput dari
kesalahan ataupun kekeliruan semoga pembaca dapat mengembangkan apa yang sudah
tercantum dalam makalah ini.
Makassar, 10 Juli 2013
Ahmad Syarif Burhan
BAB I. Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Masyarakat yang maju kaya dan makmur, dengan
kenyamanan dan kemudahan yang didukung oleh mesin atau alat-alat otomatis,
telah mengalami derita yang diakibatkan oleh kemajuan tersebut. Kini ancaman
yang dihadapi mereka adalah penyakit yang diakibatkan kurangnya gerak. Sebagai
akibatnya, yaitu penyakit degeratif, seperti penyakit jantung koroner,
tekanan darah tinggi dan lain-lainnya yang meningkat sehingga berpengaruh
terhadap mutu kehidupan mereka.
Tahukah bahwa di belanda, biaya perawatan
kesehatan meningkat 2,5 persen, di kanada 6 persen, dan di Amerika
mencapai 8 persen. Hal ini diakibatkan warga masyarakat kurang melakukan
aktivitas jasmani (Rusli Lutan, 2001:
16). Secara ekonomi keadaan tersebut dianggap sebagai ancaman yang
merugikan. Karena selain bisa menurunkan produktivitas kerja juga bisa
meningkat biaya perawatan kesehatan. Di Indonesia sendiri keadaan tersebut juga
telah berkembang dalam jangkauan yang luas. Kadaan itu terjadi terutama
di kota-kota bahkan kini sudah sampai ke desa-desa.
Gejala kemerosotan kebugaran jasmani di
kalangan anak-anak di seluruh dunia sudah merupakan gejala umum. Penyebab
utama adalah karena kurang aktif bergerak, bertambah sedikitnya waktu untuk
melaksanakan pendidikan jasmani dan kurang memahaminya tentang konsep
pendidikan jasmani dan olahraga sehingga perkembangan pendidikan jasmani dan
olahrga masih dirasa belum mencapai harapan.
Pendidikan
jasmani dan olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu yang digunakan dalam
proses penyelenggaraan pendidikan secara nasional. Sehingga diharapkan melalui
konsep dasar teori dapat diimplementasikan dalam perkembangan pendidikan
jasmani dan olahraga. Serta mampu rnengarahkan dalam menganalisis secara
cermat gejala-gejala yang timbul di berbagai negara maupun masyarakat sebagai
akibat pelaksanaan sistem pendidikan jasmani dan olahraganya masing-masing.
Pendidikan
jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani,
kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian
yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas
berdasarkan Pancasila.
Namun secara
eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan olahraga. Dalam arti
sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan. Olahraga ditilik dari asal
katanya dari bahasa jawa olah yang berarti melatih diri dan rogo (raga) berarti
badan. Secara luas olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha
untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan-kekuatan
jasmaniah maupun rohaniah pada setiap manusia.
Dengan demikian olahraga merupakan bagian terpenting pada setiap
negara. Oleh karena itu, perlu pemahaman dalam pelaksanaan yang baik pada
setiap negara tersebut, melalui berbagai kajian teori dalam pengembangannya.
Pemaknaan jasmani dan olahraga dalam konsep pengembangan pendidikan merupakan
pembahasan yang akan disajikan lebih lanjut.
Selain itu,
intrepretasi terpenting dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah program
secara nasional, sistem pendidikan dan pembinaan yang digunakan dalam
pendidikan jasmani dan olahraga pada beberapa negara.
Intrepretasi tersebut berdasarkan aspek budaya dan sejarah bangsa, dengan
mempertimbangkan perkembangan IPTEK dan peran organisasi internasional dan
kompetisi internasional
Memang belum
terdapat definisi tentang perbandingan pendidikan jasmani dan olahraga yang
dapat diterima secara universal, namun umumnya dapat dikatakan bahwa,
perbandingan pendidikan jasmani dan olahraga adalah analisis perbandingan dari
sifat-sifat dan perkembangan yang menonjol dari pendidikan jasmani dan
olahraga pada dua negara atau lebih, ataupun area, masarakat dan kultur
budaya, guna rmaksud-maksud penyelidikan tentang perbedaan maupun kesamaannya
dalam pengembangannya.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka adapun
masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: bagaimana konsep
pendidikan jasmani dan olahraga, bagaimana pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga,
bagaimana peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembelajaran penjas dan
olaharaga.
C. Tujuan
Untuk memberikan arah dan makna
dalam penyusunan makalah ini, maka perlu menentukan tujuan. Adapun tujuan yang
dapat dikemukakan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami bagaimana system
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan pendidikan jasmani dan
olahraga.
D. Metodologi
Metode yang digunakan oleh penulis dalam
menyusun tulisan ini adalah metode kepustakaan, analisa penulis tentang
realita yang terjadi dan bahan lainnya yang diunduh dari internet.
BAB II.
Pembahasan
1.
Konsep Umum Pendidikan
Jasmani dan Olahraga
Jasmani dalam sebutan bahasa Inggris
adalah physical, dalam ilmu faal, jasmani disebut sebagai struktur
biologik pada manusia. Secara umum dipahami bahwa jasmani atau jasadia berarti
tubuh manusia. Jasmani dalam pembahasan ini adalah pemanfaatan aktivitas fisik
sebagai manifestasi pengembangan kualitas hidup manusia dalam memenuhi
kebugaran secara totalitas dan keterampilan motorik.
Jasmani disinonimkan dengan pendidikan,
maka segala aktivitas jasmani membawa nilai-nilai pendidikan, yang tidak
terikat ataupun tertuju kepada gerakan-gerakan dalam peraturan-peraturan dan
ketentuan-ketentuan yang umum berlaku seperti olahraga.
Dengan demikian, pendidikan jasmani
adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan
emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan seluruh rana, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif
setiap siswa.
Menurut Jesse Feiring Williams dalam William H. Freeman (2001:3) pendidikan
Jasmani adalah tentang sejumlah aktivitas-aktivitas fisik manusia yang dipilih,
dan dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai hasil yang bermanfaat bagi tubuh.
William menekankan satu hal bahwa walaupun pendidikan jasmani diartikan mengajar
dengan fisik, melalui penggunaan aktivitas-aktivitas fisik, tujuannya adalah
melampaui fisik tersebut.
Selanjutnya (KEPMENDIKBUD No. 413/u/1987)
bahwa pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan yang bertujuan meningkatkan individu secara organik, neuromuscular,
intelektual dan emosional melalui aktivitas fisik. Pendidikan jasmani berarti
program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya
terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang tertentu yang dipilih
hanyalah alat untuk mendidik. (Agus Mahendra, 2009: 24). H. J. S.
Husdarta (2009: 17) mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian penting
dari proses pendidikan. Artinya pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau
ornament yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak
sibuk.
Sedangkan
pengertian olahraga berdasarkan (pasal 1 ayat 4 UU RI No. 3
Tahun 2005) olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk
mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani,
dan sosial. Dari ketentuan
Internasional Council of Sport and Physical Education adalah setiap aktivitas
fisik berupa permainan dan berisikan pertandingan melawan orang lain, diri
sendiri ataupun unsur-unsur alam dikatakan sebagai olahraga atau sport. Jadi antara pendidikan
jasmani dan olahraga sering dikatakan ada interface, tidak sama namun ada
bagian-bagian yang sama. Jelas keduanya adalah aktivitas fisik, tegasnya
aktivitas otot-otot besar atau big muscle activity, bukan fine muscle
activity.
Oleh karena itu, dalam penerapannya
tetap berlandaskan pada suasana kependidikan, serta berpegang pada
kaidah-kaidah dalam praktek pendidikan. Adapun pendidikan olahraga adalah
pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu.
Di Amerika Serikat pendidikan jasmani
menurut Nixon dan Jewet adalah satu aspek dari proses pendidikan keseluruhan
yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang
sukarela dan berguna serta berhubungan langsung dengan respon mental, emosional
dan sosial.
Konsep pendidikan jasmani yang
diuraikan Nixon dan Jewet, dapat dikatakan searah dengan pemahaman di Indonesia
yang diuraikan Rusli Lutan (2001: 18), bahwa pendidikan jasmani sebagai sebuah
subjek yang penting bagi pembinaan fisik yang dipandang sebagai mesin dalam
konteks pendidikan jasmani yang mengandung isi pendidikan melalui aktivitas
jasmani. Karenanya konsep pendidikan jasmani perlu dikuasai oleh para calon
guru (mahasiswa penjas) dan guru yang bersangkutan, sehingga dalam penerapannya
memperlihatkan kesetaraan pemahaman.
Selain itu diharapkan dapat melakukan
pemetaan konsep dalam penerapan pendidikan jasmani berdasarkan jenjang
pendidikan (kesesuaian kurikulum pendidikan jasmani), termasuk memaksimalkan
potensi-potensi lokal, dalam hal ini permainan tradisional yang dapat
dimodifikasi. Sebagai batasan atau rumusan dari konsep pendidikan jasmani, Arma
Abdoellah (2003;42) menguraikan sebagai salah satu aspek dari proses pendidikan
keseluruhan peserta didik melalui kegiatan jasmani yang dirancang secara
cermat, yang dilakukan secara sadar dan terprogram dalam usaha meningkatkan
kemampuan dan keterampilan jasmani dan sosial serta perkembangan kecerdasan.
Esensi dari substansi pendidikan
jasmani ialah pengetahuan tentang gerak insani dalam konteks pendidikan yang
terkait dengan semua aspek pengetahuan yang berlangsung secara didaktik,
rekreatif, untuk dipahami dan dapat dilakukan oleh peserta didik secara utuh.
Oleh karena itu, pendidikan jasmani dan olahraga adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku
hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan beIajar
diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh
rana, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.
Tujuan akhir pendidikan jasmani dan
olahraga terletak dalam peranannya sebagai wadah unik. Penyempurnaan watak, dan
sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, watak yang
baik dan sifat yang mulia. Jadi orang-orang yang memiliki kebajikan moral
seperti inilah yang akan menjadi warga masyarakat yang baik dan berguna. (Baron
Piece de Coubertin, Penggagas Kebangkitan Olympiads Modern, Perancis).
Posisi pendidikan jasmani dan olahraga
pada kedudukan yang amat strategis yakni sebagai alat pendidikan, sekaligus
pembudayaan, karena kedua istilah yang amat dekat dan erat. Maknanya tidak lain
adalah sebagai proses pengalihan dan penerimaan nilai-nilai. Dalam konteks
keolahragaan secara menyeluruh, memang kian kita sadari perubahan yang
terjadi sebagai dampak dari globalisasi dalam ekonomi yang dipacu oleh
teknologi komunikasi juga terbawa dalam dunia olahraga (Coomb 2004:7).
Dengan demikian, yang menjadi perhatian
dalam pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga yaitu: (1) pendidikan
merupakan upaya penyiapan peserta didik menghadapi dan berperan dalam
lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat dan pluralistik; (2) pendidikan
merupakan upaya peningkatan kualitas kehidupan pribadi masyarakat dan
berlangsung seumur hidup; (3) pendidikan merupakan mekanisme sosial dalam
mewariskan nilai, norma, dan kemajuan yang telah dicapai masyarakat; (4)
pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya; (5) dalam undang – undang RI No.
20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk rnemiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Pendidikan Jasmani adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara
sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara
organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka
sistem pendidikan nasional.
Fase
perencanaan
Untuk mencapai tujuan jangka panjang
(pendidikan untuk klak individu anak) mencoba untuk memahami situasi di
kelasnya. Dia merasa bahwa ketika sebagian anak aktif dan memiliki pendapat
yang jelas, yang lain memiliki perasaan yang tidak dapat mereka ungkapkan atau
tindak lanjuti.
Agar pendidikan jasmani menyenangkan
bagi mereka, menciptakan peraturan mereka sendiri untuk membantu mereka dan
orang lain dalam menikmati permainan. Setelah permainan dia meluangkan waktu
untuk berefleksi mereka. tentang bagaimana mereka bermain. Mereka juga
mendiskusikan bagaimana mereka dapat memperbaiki permainan untuk melibatkan
seseorang yang sering tersingkirkan, sehingga mereka dapat menikmatinya
dengan orang lain.
Fase pelaiaran penelitian
Rencana pelajaran yang disiapkan dengan
seksama dipelajari oleh semua. anggota. kemudian melaksanakan pelajarannya
ketika anggota kelompok dan guru lain melihat. Orang yang bertanggung jawab
dalam pendidikan jasmani sehingga dapat mendapatkan masukan.
Fase diskusi
Ketika pelajaran penelitian selesai,
sebuah diskusi dilaksanakan untuk bertukar pendapat tentang pelajaran, Ini
dimulai dengan penjelasan tujuan pelajaran oleh guru. Kemudian guru yang
mengamati, memberikan pendapatnya atau bertanya secara giliran, berkomentar
berdasarkan, pengalaman sendiri.
Agar dapat Mempengaruhi siswa dalam belajar
tentang pentingnya kekuatan teman sebaya. Mereka juga belajar tentang kegiatan
kerjasama untuk merespon perbedaan. Guru dalam kelompok mendapatkan pandangan
positif tentang manfaat pembelajaran kelompok, sebagai cara membantu anak
mengemukakan isu-isu mereka sendiri agar dipecahkan oleh mereka sendiri.
Lebih penting lagi, semua guru
mendiskusikan dan mengevaluasi pelajaran, yang memampukan mereka berbagi topik
penting ke seluruh sekolah. Sekarang ini, kebanyakan guru memahami situasi tiap
anak dan berbagi peran tanpa memandang kelas mana yang ditugaskan kepada
mereka. ke arah penyediaan lingkungan yang lebih baik untuk individu anak. Keefektifan
kolaborasi antar guru selama studi pelajaran secara lugas diakui sebagai elemen
yang kuat dalam mengembangkan budaya sekolah yang inklusif dan terbuka.
3. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Di zaman yang dituntut serba cepat
dan serba praktis ini kita harus dapat ’mengakal –akali’nya . Salah satu
caranya dengan pemanfaatan teknologi yang sudah ada. Kita ambil sebuah contoh.
Pengembangan kemampuan Iptek menjadi salah satu faktor dominan bagi negara
manapun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kemakmuran rakyat,
serta melindungi kepentingan dan kedaulatan negara. Terlebih lagi dengan laju
perkembangan Iptek yang terus meningkat dengan kecepatan semakin tinggi, maka
tiada pilihan lain bagi setiap negara kecuali berupaya semaksimal mungkin untuk
mengikuti dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Penguasaan IPTEK bagi generasi muda
dinilai sangat penting . Hal tersebut dikarenakan Migrasi atau berpindahnya
para ilmuwan dan insinyur terbaik yang dimiliki Indonesia ke negara lain
setelah sebelumnya disekolahkan dandiinvestasikan oleh negara dalam
program-program pengembangan teknologi.Sehingga sebagai generasi selanjutnya
kita diharuskan untuk menguasai IPTEK untuk menyelesaikan masalah – masalah
pengembangan teknologi di Indonesia.
Tahun 2002, juara dunia sepak bola,
Perancis, ditaklukkan oleh Senegal dalam perebutan Piala Dunia. Sebelas pemain
sepak bola terbaik yang dimiliki Senegal sebelumnya telah dikecam oleh pencinta
sepak bola dandianggap tidak nasionalis. Mereka bermigrasi ke klub-klub sepak
bola kelas dunia di Eropa untuk berkompetisi. Fenomena migrasi 11 pemain sepak
bola ini mirip dengan peristiwa migrasi ilmuwan Indonesia kenegara lain,
sebagaimana juga dialami Jerman, Brasil, Amerika Serikat,Perancis, dan
Malaysia. Di Amerika seorang doktor biologi asal Aceh mengabdikan iptek dalam
riset bioengineering di Universitas Washington.
Meskipun teknologi itu diciptakan
untuk kepentingan bersama dan untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas,
akan tetapi tetap saja ada efek samping negatif seperti yang telah dipaparkan
di atas. Semua itu kembali kepada individu yang menjalani, bagaimana ia
memanfaatkan dan akan digunakan untuk apa teknologi.
Bangsa Indonesia masih harus
berjuang keras dalam pengembangan kemampuan Iptek, karena menghadapi beberapa
permasalahan utama dan mendasar, antara lain:
1.
tingkatan secara umum dalam menyerap
dan mengembangkan Iptek masih terbatas pada kemampuan untuk menggunakan dan
atau modifikasi. Pada tingkatan seperti ini masih memerlukan upaya lebih besar
untuk mampu mengembangkan, menemukan dan menerapkan teknologi baru. Penemuan,
pengembangan, dan penerapan teknologi yang benar-benar baru dan sesuai dengan
keunggulan komparatif yang ada, untuk yang selanjutnya mampu menempatkan kita
pada keunggulan kompetitif.
2.
Pengembangan kemampuan Iptek
membutuhkan sumber daya manusia yang cukup, baik dalam kuantitas maupun
kualitasnya, sementara itu sumber daya manusia yang tersedia masih sangat
terbatas. Gambaran mengenai keadaan ini dengan segera dapat dipahami bilamana
dilakukan pembandingan dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia di
negara-negara yang telah maju dalam pengembangan kemampuan Ipteknya.
3.
Anggaran dari usaha pemerintah yang
tersedia untuk kegiatan penelitian dan pengembangan yang sangat dibutuhkan
dalam pengembangan kemampuan Iptek masih terbatas pula, sedangkan peran serta
swasta dan kalangan industri belum berjalan secara optimal.
4.
Pada tingkatan operasional, sistem
dan kelembagaan dalam pengembangan kemampuan Iptek diperkirakan belum memenuhi
kebutuhan minimal yang dipersyaratkan agar proses pengembangan kemampuan Iptek
berjalan secara efektif dan efisien. Meskipun seara konseptual sistem dan
kelembagaan yang ada nampaknya telah cukup mampu menggerakkan, mengarahkan, dan
mengendalikan derap langkah pengembangan kemampuan Iptek; namun keluaran yang
dihasilkan dalam proses pengembangan kemampuan Iptek belum berjalan secara
efektif dan efisien. Tingkatan optimal proses pengembangan kemampuan Iptek yang
efektif dan efisien, hanya mungkin dicapai bila kesetaraan dan kesepadanan
dalam sisi peningkatan kapasitas Iptek sebanding dengan kebutuhan
pemanfaatannya dalam dunia industri dan dunia usaha pada umumnya.
Hal ini mungkin terjadi sebuah
pemikiran yang dilema yang mempunyai masing-masing dampak pisitif dan negatif
karena berbibicara iptek itu mempunyai masing-masing kelebihan dan kekurangan
pada posisinya tersendiri pada waktu
sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani berarti program
pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti
bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah
alat untuk mendidik.ketika menggunakan teknologi gerak yang dilakukan siswa
sangat minim karena kecanggihan alat tersebut sehingga bisa terjadi
perbandingan 50 %-50% antara iptek dan penjas dan olaghraga sebenarnya Paling
tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik
dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan
bisa juga keterampilan emosional dan sosial. Karena itu, seluruh adegan
pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada
hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak,
berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid
lainnya, harus menjadi pertimbangan utama.
Sedangkan pendidikan olahraga adalah
pendidikan yang rnembina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu.
Kepada murid diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar mereka menguasai
keterampilan berolahraga. Yang ditekankan di sini adalah hasil dari
pembelajaran itu, sehingga metode pengajaran serta bagaimana anak menjalani
pembelajarannya didikte oleh tujuan yang ingin dicapai. Ciri-ciri pelatihan
olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran. Dengan proses tersebut, dapat
memberikan kekeliruan yang berlarut-larut dalam proses pendidikan jasmani di
Indonesia.
Yang sering terjadi pada pembelajaran
pendidikan olahraga adalah bahwa guru kurang memperhatikan kemampuan dan
kebutuhan murid. Jika siswa harus belajar menggunakan teknologi dalam olahraga,kejadian
tersebut merupakan salah satu kelemahan dalam pendidikan olahraga. Guru
demikian akan berkata: "kalau perlu tidak usah ada pentahapan penggunaan
iptek, karena anak akan dapat mempelajarinya secara langsung dan akan menemukan
dengan sendirinya. ". Anak yang sudah terampil biasanya dapat menjadi
contoh dan mampu mengolahnya atau menkaleborasikan penggunaan iptek yang sesuai,
dan anak yang belum terampil diberikan pemahaman belajar dari mengamati demonstrasi
temannya yang sudah mahir.
4.
Peranan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Peradaban
bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan disadari akan berhadapan
dengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut
saja antara lain; cloning, cosmology, cryonics, cyberneties, exobiology,
genetic, engineering dan nanotechnology. Cabang-cabang IPTEK itu telah
memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan implikasi yang
menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.
Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggung jawabkan. Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan Iptek Nasional, yaitu :
Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggung jawabkan. Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan Iptek Nasional, yaitu :
1.
Accountable,
penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral,lingkungan,
finansial, bahkan dampak politis.
2.
Visionary,
pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis
dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi
terbatas.
3.
Innovative,
asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai
luhur pembangunan Iptek artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang
baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi
baru dalam upaya inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
4.
Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan
Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi,
implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha menuju yang
terbaik.
Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan
penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing
Indonesia dalam kehidupan global.
2.
Peranan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Di Bidang Penjas dan Olahraga
A.
Peranan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Di Bidang Kesehatan
Peranan internet di bidang
kesehatan selain mudahnya mengakses informasi kesehatan secara
otomatis juga mempengaruhi pola berfikir masyarakat di bidang kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Selain itu, informasi mengenai penyakit hingga
terapi sudah sangat marak di situs internet yang bisa dijadikan referensi
pengetahuan kesehatan masyarakat.
Perkembangan teknologi komputer (informasi) yang begitu pesat telah
merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan
medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi
teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi
finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam
dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap
perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai
organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi
masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi
anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata
hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.
Di sisi yang lain, masyarakat
menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam
peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi.
Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting
dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang
begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran
dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak
memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain
memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu
menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual.
Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan
di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki
karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul
produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas
penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi
kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa.
Komputer
banyak berperan membantu di dunia kesehatan antara lain :
·
Adminstrasi.
·
Obat-obatan.
·
Penyakit
→ diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien).
·
Penelitian.
Pelayanan kesehatan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut
sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan
oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan
manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut
dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya.
Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya.
Dalam pengertian lebih luas,
e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan teknologi pelayanan
kesehatan, namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku, komitmen, dan tata
cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi.
B. Peranan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Di bidang Olahraga
Pada zaman dimana informasi sudah
menjadi unsur dominan dalam kehidupan saat ini, media massa memegang peranan
penting dalam menyebarkan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat,
informasi yang disampaikan kepada masyarakat dikemas melalui berita. Setiap
hari masyarakat disuguhkan dengan berbagai macam berita seperti berita
olahraga, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
Media Internet merupakan media audio
visual, artinya media menampilkan gambar hidup dan mempunyai suara sehingga
menarik minat masyarakat. Tetapi berbagai media internet lebih ke media visual
nya saja. Berbeda dengan media elektronik, media cetak hanya berupa tulisan dan
gambar yang dicetak pada kertas tertentu.
Kabar di dunia olahraga sangatlah
beragam, khususnya pada bidang Sepak bola yang saat ini sedang mendunia. Kabar
tersebut sangatlah dibutuhkan oleh para pecinta bola, siapapun para pecinta
bola pasti ingin mendapatkan kabar informasi tentang tim atau kabar lainnya
yang disukai. Tentunya media internet ini menjadi jembatan dimana pecinta bola
ingin mendapatkan informasi sepak bola, kali ini di dalam artikel akan
dijelaskan dimana pemanfaatan komputer di bidang olahraga, yang di bantu oleh
media internet sebagai penerimaan informasi olah raga.
Goal.com adalah salah satu media
informasi olahraga yang saat ini digunakan para usia dini sampai usia tua untuk
mendapatkan kabar terbaru dari bidang olahraga khusunya sepak bola luar negeri
maupun dalam negeri. Dalam pemanfaatan komputerisasi ini para pencinta
sepakbola di manjakan oleh kabar-kabar terbaru, dimulai dari pemain-pemain baru
sampai ke hasil pertandingan sepak bola.
Dari
tampilan GUI Goal.com diatas dapat dilihat bahwa fitur-fitur yang didalamnya
sangat membantu para pecinta sepakbola untuk mendapatkan informasi yang lebih
jelas. Dengan demikian pemanfaatan komputer di bidang olahraga menjadi populer
pada saat ini, dikarenakan banyak sekali kelebihan untuk mengakses informasi
olahraga. Berikut perbandingan antara penerimaan informasi dengan pemanfaatan
komputer dan media cetak :
Pembanding
|
Media Iptek
|
Media Cetak
|
Akses
|
Mudah
|
Lebih
Mudah
|
Referensi
|
Banyak
|
Terbatas
|
Efesien
|
Efesien
|
Kurang
efesien
|
Efektif
|
Efektif
|
Kurang
efektif
|
Fleksibel
|
Sangat
Fleksibel
|
Terbatas
|
Diasumsikan bahwa populasi presentase pengguna internet di Indonseia adalah
sebagian besar memanfaatkan komputer di bidang olahraga dengan cara mencari
informasi olahraga di media internet. Sebagaimana dilansir oleh ANTARA
News, bahwa Internet menjadi platform berita paling populer ketiga di Amerika
Serikat, di bawah siaran televisi daerah dan nasional di negara itu, demikian
survei Internet & American Life Project dan Project for Excellence in
Journalism, Pew Research Center, Senin. Menurut survei itu, 78 persen dari
2.259 orang dewasa AS yang dijaring oleh jajak pendapat itu, mengatakan bahwa
pada hari biasa mereka mendapatkan berita dari stasiun TV daerah. Lalu, 73
persen mengaku mendapatkan berita dari jaringan televisi nasional seperti CBS
atau stasiun tv kabel semisal CNN atau Fox. 61 persen mengaku, di hari biasa,
mereka mendapatkan berita dari laman berita Internet.
BAB
III. KESIMPULAN
- Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari-hari, yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita. Pengalaman pribadi kita, melalui internet kita dapat lebih kritis pada saat membeli obat dan menilai resep obat yang diberikan oleh dokter.
- Penggunaan komputer untuk mencari informasi di bidang olahraga sering dimanfaatkan oleh para pecinta bola di tanah air. Sehingga tidak heran apabila para masyarakat luas sangat antusias di bidang olahraga, seperti contoh para pendukung timnas sepakbola. Ketika kabar persepakbolaan di tanah air sedang memanas, banyak masyarakat luas mengikuti perkembangannya. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa peranan internet sangat penting di bidang informasi olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
4. Ateng Abdul
Kadir ,1989. Pengantar Asas Asas Landasan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Rekreasi. Jakarta: P2LPTK Dtjen Dikti.
5. , 1992. Asas
dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dep. P & K, Dirjen Dikti
6. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=perananan%20iptek%20dalam%20olahraga&source=web&cd=7&cad=rja&ved=0CFQQFjAG&url=http%3A%2F%2Finformaticgroup.wordpress.com%2F2012%2F07%2F17%2Fperanan-internet-di-bidang-kesehatan-dan-olahraga-2%2F&ei=d5fiUbmrCs-IrAeMuYGgDw&usg=AFQjCNGkOT7ZWTuGaOnzYmBMmvTXUdXsPA&bvm=bv.48705608,d.bmk
ok siepppp
BalasHapus